Rabu, 20 Agustus 2014

s1 Keperawatan UMM

Program Studi S1 Keperawatan UMM bertekad menghasilkan lulusan Sarjana Keperawatan profesional dan kompeten di bidang keperawatan dengan memiliki kekokohan intelektual, kedalaman spiritual, moral yang tinggi dan ketrampilan yang handal. Paradigma model pembelajaran dengan prinsip Student-Centered Learning (SCL) yang konsekuensinya  adalah dosen sebagai fasilitator dan motivator dengan menyediakan beberapa strategi belajar yang memungkinkan mahasiswa (bersama dosen) memilih, menemukan dan menyusun pengetahuan serta cara mengembangkan ketrampilannya (Method of inquiry and discovery).            

Beban studi yang harus ditempuh mahasiswa sebanyak 146 sks, dalam periode 7-8 semester, yang diselenggarakan di kelas, laboratorium keperawatan dengan desain mini hospital sebagai penunjang yang berbasis IT, serta early exposure ke rumah sakit dan komunitas sebagai upaya  untuk menambah ketrampilan dalam mempersiapkan program profesi mahasiswa.

Program Studi S1 Keperawatan didukung oleh staff dosen professional dengan kualifikasi Magister Keperawatan dan Spesialis Keperawatan Maternity, Community, Infant and Children, Management, Medical Surgical serta Mental Health yang berasal dari Flinders University Australia, Kasetsart university Thailand serta Universitas-universitas  Terkemuka di Indonesia.
Keunggulan  Dalam dunia medis, segala tim kesehatan berperan penting dalam pemberian pelayanan kesehatan. Diantaranya Dokter, perawat, Bidan, Apoteker, Gizi, dll…
      Tak bisa dipungkiri bahwa derajat seorang Dokter jauh lebih tinggi dari seorang perawat. Bisa dilihat dari upah perawat yang berbanding 1 ; 10 bila di bandingakan dengan seorang dokter. Tapi apakah dari segi jasa memang seorang dokter lebih di pentingkan dari seorang perawat? Tentu saja tidak. Perawat jauh lebih mulia dari seorang dokter. Lihat saja dengan apa yang terjadi di rumah sakit. contoh bila dokter tidak ada, Pelayanan kesehatan masih bisa di berikan oleh perawat dengan memberikan asuhan keperawatan. Tapi bayangkan bila tidak ada perawat, apakah dokter masih bisa bekerja.?
      Dari apa yang ada diatas maka bisa kita simpulakan sendiri yang mana yang lebih mulia. Bukan karena saya mencemohkan atau membenci seorang dokter. Tapi saya ingin perawat jangan di bawah terus dong. Perawat sering kena marah dari dokter. Padahal mereka seharus nya bermitra dengan baik. bukan malah sebaliknya. Perawat menjadi pembantu dokter. Selalu di marahi dokter, di tambah lagi dengan gajinya yang begitu rendah.

Sumber

Tidak ada komentar:

Posting Komentar